Minggu, 05 Juni 2011

Paragraf

Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku. Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang disusun menurut khasiat obatnya. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO. Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.

Paragraf Eksposisi

Paragraph 1

Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

Paragraph 2

Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melaluin latihan atau belajar sungguh-sungguh.

Sumber : www.telukbone.org

Paragraf Argumentasi

Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.

Sumber : www.publicopinion.com

Paragraf Narasi

Narasi ekspositoris

Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar Ahma, sang pengantin….

Sumber : Tempo, 20 Februari 2005 dari alamat website www.scribd.com

Narasi sugestif

Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal.

Sumber : Terampil Menulis Paragraf 2004: 66 dari alamat website www.scribd.com

Contoh lain :

Kemampuan apresiasi musik pada seorang anak dapat dibentuk melalui tiga cara. Pertama, secara alamiah seseorang dibiasakan mendengarkan karya musik. Kebiasaan itu dimulai sejak anak masih berupa janin dalam rahim ibunya. Persentuhan emosi sang ibu dengan berbagai irama yang didengarkan akan ikut dirasakan oleh janin. Besar kemungkinan akan terjadi respons motorik janin yang dirasakan oleh sang ibu. Kedua, sejak anak dilahirkan ia dibiasakan dengan berbagai irama musik yang mengiringnya pada saat menjelang tidur atau bermain. Alat pendengar anak menjadi peka menangkap berbagai irama dari instrumen musik yang didengarnya. Lambat-laun, seiring dengan pertumbuhan fisik dan kognisinya, musik akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak. Ketiga, apresiasi musik dikembangkan melalui pendidikan formal. Untuk itu, pendidikan musik diarahkan kepada pengenalan, pemahaman, penghayatan, dan sikap kritis serta kreatif terhadap karya musik.

Sumber : www.scribd.com

Paragraf Persuasi

Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.

Sumber : Kompas,14 Mei 2009 dengan perubahan seperlunya

ANALISIS TAMBAHAN TUGAS UTS KAJIAN CERITA ANAK DARI NOVEL “FAT BULOUS” KARYA FIDRIWIDA

ANALISIS TAMBAHAN TUGAS UTS KAJIAN CERITA ANAK
DARI NOVEL “FAT BULOUS” KARYA FIDRIWIDA

Bacaan ini termasuk sastra popular, saat ini sedang ‘booming’ dikalangan remaja. Bacaan yang menghibur, namun tidak memberatkan pembaca remaja. Pasar sastra popular adalah remaja usia 13-25 tahun, yang rata-rata usia mereka masih mencicipi dunia pendidikan. Melalui pengenalan bacaan tersebut di jenjang pendidikan, mereka diarahkan untuk selektif dan kreatif dalam memilih bacaan. Di samping itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk menilai bagaimana sebuah karya sastra seharusnya. Tiap-tiap penerbit harus memposisikan editor yang bertanggung jawab dalam penyeleksian karya sastra populer, terutama menyangkut bahasa yang benar, seperti ejaan, penggunaan bahasa prokem dan lain sebagainya. Setidaknya, sastra populer tidak lagi mengabaikan penggunaan bahasa Indonesia yang baku, seperti penggunaan tanda titik, koma, ataupun penggunaan istilah prokem yang terlalu banyak. Karya sastra populer tetap harus mementingkan muatan tema yang berisi nilai yang positif untuk perkembangan kehidupan masyarakat pembacanya.
Tema yang diangkat dalam novel “Fat Bulous” ini yaitu tentang remaja, percintaan, persahabatan, dan kehidupan sehari-hari. Kehidupan di mana cewek gendut atau yang mempunyai bentuk tubuh jauh dari ideal diremehkan dan ketika dia jatuh cinta pada satu cowok sangat sulit untuk mendapatkan balasan cintanya. Apalagi jika cowok itu ganteng dan hampir mendekati sempurna. Tidak akan si cowok tersebut mau, bahkan untuk melirik saja enggan. Selera pembaca selalu ingin sosok tokoh yang ideal, jika cewek mungkin diinginkan cantik, langsing, pintar, kaya, baik. Dan jika cowok, mau yang ganteng, six pack, pintar, kaya, dan juga baik. Sesempurnakah itukah hidup dalam dunia nyata ini? Tidak selalu apa yang kita inginkan dapat terwujud nyata. Bahkan harus ada usaha untuk mencapai itu semua.
Dalam novel ini sosok Farrel adalah cowok ganteng yang Flower cinta, namun ketika Farrel bertemu dan berkenalan dengan Friska ia malah jatuh cinta dan jadian dengan cewek teman satu kos Flo yang memiliki tubuh ideal itu. Apakah semua cowok hanya suka dan akan mau jatuh cinta pada cewek ideal? Sosok Friska, seorang cewek langsing, sexi, dan semua cowok mau jadi kekasihnya malah lebih suka mempermainkan cowok tersebut. Ia hanya memanfaatkan cowok-cowok tadi untuk membelikan ia baju baru, dan lain-lain. Kenapa cewek cantik, langsing, sexi malah berbuat seperti itu (player)? Sedangkan cewek gendut tidak bisa! Tidak aka nada cowok bodoh yang mau pacaran dengan cewek gendut! Padahal waktu zaman Yunani cewek gendut malah sebagai tanda kemakmuran. Dan siapa bilang cewek tidak boleh gendut?? Tapi memang definisi kecantikan dalam tiap zaman akan berubah. Jangankan tiap zaman, dalam budaya yang berbeda saja definisi cantik bisa saja berbeda. Namun dalam novel ini Flo malah dicintai oleh secret admirer nya, dan ternyata sosok cowok ganteng, pinter, dan baik hati itu adalah Bintang. Pasti cewek-cewek seperti Flo ingin memiliki secret admirer apalagi seperti Bintang. Bintang mencintai Flo karena innebeauty, bukan dari fisik. Cewek gendut dari segi mata lawan jenis, tentunya juga berpengaruh, karena gimanapun kita tetap harus mengakui penampilan masih merupakan salah satu hal yg dipertimbangkan disaat mencari pasangan, apalagi bagi cowok-cowok. Dan ternyata bertubuh ideal itu bisa jadi nilai tambah di depan orang-orang. Tubuh gendut itu tidak salah, boleh-boleh saja tapi sehat dan tidak terlalu over.

Filsafat Fenomenologis

Pengertian Filsafat Fenomenologis
Fenomenologi (Inggris: Phenomenology) berasal dari bahasa Yunani phainomenon dan logos. Phainomenon berarti tampak dan phainen berarti memperlihatkan. Sedangkan logos berarti kata, ucapan, rasio, pertimbangan. Dengan demikian, fenomenologi secara umum dapat diartikan sebagai kajian terhadap fenomena atau apa-apa yang nampak. Lorens Bagus memberikan dua pengertian terhadap fenomenologi. Dalam arti luas, fenomenologi berarti ilmu tentang gejala-gejala atau apa saja yang tampak. Dalam arti sempit, ilmu tentang gejala-gejala yang menampakkan diri pada kesadaran kita.
Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu fenomonologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti daripada fenomena ini.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Johann Heinrich Lambert (1728 - 1777), seorang filsuf Jerman. Dalam bukunya Neues Organon (1764). ditulisnya tentang ilmu yang tak nyata.
Dalam pendekatan sastra, fenomenologi memanfaatkan pengalaman intuitif atas fenomena, sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, sebagai titik awal dan usaha untuk mendapatkan fitur-hakekat dari pengalaman dan hakekat dari apa yang kita alami. G.W.F. Hegel dan Edmund Husserl adalah dua tokoh penting dalam pengembangan pendekatan filosofis ini.

Aliran Filsafat Fenomenologis
Sebagai sebuah arah baru dalam filsafat, fenomenologi dimulai oleh Edmund Husserl (1859 – 1938), untuk mematok suatu dasar yang tak dapat dibantah, ia memakai apa yang disebutnya metode fenomenologis. Ia kemudian dikenal sebagai tokoh besar dalam mengembangkan fenomenologi. Namun istilah fenomenologi itu sendiri sudah ada sebelum Husserl. Istilah fenomenologi secara filosofis pertama kali dipakai oleh J.H. Lambert (1764). Dia memasukkan dalam kebenaran (alethiologia), ajaran mengenai gejala (fenomenologia). Maksudnya adalah menemukan sebab-sebab subjektif dan objektif ciri-ciri bayangan objek pengalaman inderawi (fenomen).
Edmund Husserl memahami fenomenologi sebagai suatu analisis deskriptif serta introspektif mengenai kedalaman dari semua bentuk kesadaran dan pengalaman-pengalaman langsung; religius, moral, estetis, konseptual, serta indrawi. Perhatian filsafat, menurutnya, hendaknya difokuskan pada penyelidikan tentang Labenswelt (dunia kehidupan) atau Erlebnisse (kehidupan subjektif dan batiniah). Penyelidikan ini hendaknya menekankan watak intensional kesadaran, dan tanpa mengandaikan praduga-praduga konseptual dari ilmu-ilmu empiris.
Fenomenologi merupakan metode dan filsafat. Sebagai metode, fenomenologi membentangkan langkah-langkah yang harus diambil sehingga kita sampai pada fenomena yang murni. Fenomenologi mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik fenomen-fenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri menyingkapkan diri kepada kesadaran. Kita harus bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali kepada “kesadaran murni”. Untuk mencapai bidang kesadaran murni, kita harus membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran kehidupan sehari-hari. Sebagai filsafat, fenomenologi menurut Husserl memberi pengetahuan yang perlu dan esensial mengenai apa yang ada. Dengan demikian fenomenologi dapat dijelaskan sebagai metode kembali ke benda itu sendiri (Zu den Sachen Selbt), dan ini disebabkan benda itu sendiri merupkan objek kesadaran langsung dalam bentuk yang murni.
Secara umum pandangan fenomenologi bisa dilihat pada dua posisi. Pertama ia merupakan reaksi terhadap dominasi positivisme, dan kedua, ia sebenarnya sebagai kritik terhadap pemikiran kritisisme Immanuel Kant, terutama konsepnya tentang fenomena – noumena. Kant menggunakan kata fenomena untuk menunjukkan penampakkan sesuatu dalam kesadaran, sedangkan noumena adalah realitas (das Ding an Sich) yang berada di luar kesadaran pengamat. Menurut Kant, manusia hanya dapat mengenal fenomena-fenomena yang nampak dalam kesadaran, bukan noumena yaitu realitas di luar yang kita kenal.
Fenomenologi berkembang sebagai metode untuk mendekati fenomena-fenomena dalam kemurniannya. Fenomena disini dipahami sebagai segala sesuatu yang dengan suatu cara tertentu tampil dalam kesadaran kita. Baik berupa sesuatu sebagai hasil rekaan maupun berupa sesuatu yang nyata, yang berupa gagasan maupun kenyataan. Yang penting ialah pengembangan suatu metode yang tidak memalsukan fenomena, melainkan dapat mendeskripsikannya seperti penampilannya tanpa prasangka sama sekali. Seorang fenomenolog hendak menanggalkan segenap teori, praanggapan serta prasangka, agar dapat memahami fenomena sebagaimana adanya: "Zu den Sachen Selbst" (kembali kepada bendanya sendiri).
Tugas utama fenomenologi menurut Husserl adalah menjalin keterkaitan manusia dengan realitas. Bagi Husserl, realitas bukan suatu yang berbeda pada dirinya lepas dari manusia yang mengamati. Realitas itu mewujudkan diri, atau menurut ungkapan Martin Heideger, yang juga seorang fenomenolog: “Sifat realitas itu membutuhkan keberadaan manusia”. Filsafat fenomenologi berusaha untuk mencapai pengertian yang sebenarnya dengan cara menerobos semua fenomena yang menampakkan diri menuju kepada bendanya yang sebenarnya. Usaha inilah yang dinamakan untuk mencapai “Hakikat segala sesuatu.”

Manfaat Internet Dalam Dunia Pendidikan

Manfaat Internet Dalam Dunia Pendidikan
Perkembangan internet dewasa ini melaju demikian cepat. Berbagai dimensi telah dilalui oleh media ini. Internet telah membentuk peradaban baru dunia modern. Berbagai sisi kehidupan kita kini semakin tidak dapat terlepas dari keberadaannya. Betapa tidak, setiap informasi yang kita butuhkan, hampir bisa dipastikan tersedia di belantara internet. (Paragraf Deduktif)
Internet sangat kompleks dan bersifat global. Berbagai macam informasi dari beragam sumber tersaji secara lengkap. Informasinya mulai dari hal-hal umum seperti masalah ekonomi, politik dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik. (Paragraf Deduktif)
Perkembangan media Internet sebagai salah satu alternatif untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa ternyata telah banyak diaplikasikan dalam bentuk pengembangan situs pendidikan:
1. Daftar Situs Pendidikan Anak-anak
Dunia anak adalah dunia yang paling menyenangkan. Hampir setiap orang tua selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, terutama kala mereka masih kanak-kanak karena masa anak-anak adalah masa yang paling menentukan dalam proses pertumbuhan psikolo¬gis mereka di masa mendatang. Dengan memberikan pendidikan yang tepat kepada anak maka akan dapat diperoleh landasan yang kuat bagi masa depan anak-anak itu. Berikut ini beberapa situs Indonesia yang ber¬hubungan dengan pendidikan anak: (Paragraf Narasi)
www.e-smartschool.com, www.bukamata.com, dan www.fourthr.com

2. Daftar Situs Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi merupakan salah satu pendidikan ting¬kat atas yang semakin dibu¬tuhkan masyarakat untuk mempersiapkan ca¬lon lulusannya untuk siap terjun dalam dunia kerja. Berikut ini beberapa situs perguruan tinggi yang cukup populer di Indonesia :
www.uinjkt.ac.id, www.binus.ac.id, www.itb.ac.id, dan www.ui.ac.id)
3. Daftar Situs Beasiswa Pendidikan
Beasiswa biasanya diberikan kepada para siswa yang memiliki bakat dan prestasi di bidang tertentu. Di Indonesia, banyak pihak baik perusahaan, badan-badan sosial maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan program beasiswa. Berikut ini beberapa informasi situs di Indonesia yang menawarkan berbagai program beasiswa yang cukup menarik. Berikut adalah daftar beberapa Program Beasiswa yang cukup terkenal :
www.indo-ausaid.gov.au, dan www.sampoernafoundation.org)
Banyak manfaat yang menguntungkan yang didapatkan dari internet khususnya dalam bidang akademis. Pertama, internet sebagai gudang informasi, dengan adanya internet, dunia ilmu pengetahuan semakin terbuka bagi kita, penyebaran informasipun semakin cepat, segala informasi di belahan dunia manapun dapat diperoleh dalam sekejap. Kedua, perpustakaan, internet juga menyediakan fasilitas Perpustakaan Online (http://onlinebooks.library.upenn.edu/ dan http://perpustakan-online.blogspot.com). (Paragraf Ekspositoris)
Manfaat lain yang ditimbulkan dari kehadiran internet bagi pendidikan yaitu, (1) Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) Proses pembelajaran lebih menarik, (3) Mendorong siswa untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi, dan (4) Pemahaman lebih up to date (actual). (Paragraf Eksposisi)

REFERENSI
o yudipurnawan.wordpress.com/.../manfaat-internet-sebagai-media-pendidikan/
o perpustakaan-online.blogspot.com/.../internet-dan-manfaatnya.html
o www.google.com
o www.klik-galamedia.com.

Redaksi Acara Resepsi Pernikahan

ACARA RESEPSI PERNIKAHAN

1. Pra Acara
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Hadirin, Undangan yang kami hormati.
Sebuah kebahagiaan yang tak ternilai bagi kita bersama karena pada hari selasa tanggal 22 Maret 2011 Bapak/Ibu dapat hadir diacara pernikahan suci yang diselenggarakan untuk ananda Feliciano Adinata dan Melissa Kara.

Hadirin, Undangan yang berbahagia.
Kami mengundang Bapak dan Ibu berkenan berjaga dihamparan karpet merah muda menyambut kehadiran kedua mempelai duduk bersanding di atas pelaminan. Kedua mempelai berjalan perlahan dihantarkan keempat orangtua tercinta serta keluarga tersayang.

Melangkah di jalan baru tak hanya berdua
Namun membawa seluruh pengharapan sepanjang jalan
Merayakan saat ini dengan suka cita

Empat tahun lalu tanggal 11 Mei 2007 adalah hari terindah dimana Allah telah mempertemukan keduanya. Dan hari ini selasa, 22 Maret 2011 Allah telah menyandingkan keduanya di pelaminan untuk menjadi pasangan sehidup semati yang tak tergerus waktu sebagai suami isteri, saling menerima, menjaga, bukan untuk hari ini saja, tapi untuk selamanya. Pertemuan dua hati peleburan segala putih niatan, semoga Tuhan melanggengkan apa yang telah mereka pertautkan. Ananda Feliciano Adinata, putra pertama Bapak Prof. Dr. Darel Adinata dan Ibu Thalia Merrian, MA. dari Paris van Java kini telah resmi menjadi suami dari Melissa Kara, putrid kedua pasangan Bapak Ibrahim Ali, MH. dan Ibu Mediana Harys yang asli dari tanah Jakarta, betawi.
Cinta…
Ruh yang mengalir lembut, menyenangkan, bersinar, jernih, serta ceria
Cinta…
Ruh yang mengalir lembut, menyesakkan, berdera, jernih, dan badai
Tetapi dalam sebuah ikatan yang Allah halalkan
Cinta sejati akan berpesan…
Bukan kita tersenyum karena kita bahagia, tapi kita bahagia karena kita tersenyum

Setelah menautkan janji dalam ikrar suci “ Seuntai mawar Felish susun hingga menjadi sebuah rangkaian cinta untuk Melissa. Bunga demi bunga dihias tuk hiasi hatinya. Hingga wanginya akan terus mewarnai dunia mereka berdua.”

Pemandangan pelaminan bertema internasional yang bernuansa merah muda dan perak adalah rancangan kreativitas keduanya. Merah muda yang berarti kasih sayang dan perak yang terlihat sangat mewah dan elegan.

2. Pembukaan
Hadirin, Bapak/Ibu yang kami hormati.
Ini cerita mereka berdua, dan ini ruang cinta mereka berdua
Semoga…
Walau mereka berbeda dalam semua
Kecuali cinta

Menyatukan mimpi menjadi harap
Menyatukan asa menjadi doa
Menyatukan hati tuk bersama
Menerima apa yang ada

Yang kami hormati, Bapak/Ibu undangan yang berbahagia.
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang tiada henti member kita berbagai macam nikmat untuk hidup di dunia yang indah ini sehingga kita semua dapat berada di gedung mewah pada siang hari ini. Jalan lurus yang selalu dibentangkan bagi seluruh hambanya yang inginkan ridho dan barakahnya. Shalawat serta salam semoga selalu didendangkan kepada Nabi akhir zaman, yaitu Muhammad Saw., pemimpin seluruh umat muslim. Khususnya kepada Bapak/Ibu yang berkenan hadir pada siang hari ini.
Atas nama keluarga besar kedua mempelai kami haturkan, selamat siang, selamat datang, dan terimakasih kepada Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktu untuk datang menghadiri perhelatan pernikahan kedua mempelai.

3. Sambutan Perwakilan Keluarga
Hadirin yang kami hormati,
Burung tinggi terbang ke udara, angin jauh menjelajah dunia. Untuk mewakilkan ungkapan rasa kebahagiaan kedua mempelai dengan segala kerendahan hati, kepada Bapak H. Muhammad Yusuf, MA. kami silahkan…

4. Tausiyah
Perwakilan ungkapan kebahagiaan telah disampaikan. Selanjutnya dengan penuh suka cita kepada Ustadz Ali Abi berkenan untuk menyampaikan tausiyah pernikahan. Kepada beliau, kami silahkan…

5. Pembacaan Doa
Hajat dan niat kita telah sampai. Semua itu tak luput dari doa. Berdoa dengan sungguh-sungguh senantiasa akan dijauhkan dari celaka. Untuk itu dengan penuh hormat kepada Bapak H. Mansyur, MA untuk memandu doa, kami silahkan…

Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kedua mempelai,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci

Jadikanlah mereka suami isteri yang saling mencintai dikala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan ibadah dalam peribadatan

Sempurnakanlah kebahagiaan mereka
Dengan menjadikan perkawinan ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan mereka kepada sunnah Rasul-Mu

6. Hiburan/Ramah Tamah
Hadirin, Undangan yang kami hormati.
Alunan harmonisasi melodi musik menemani Bapak/Ibu menikmati makan siang,kami tampilkan diva pop Indonesia Titi DJ dengan lagunya Sang Dewi diiringi Erwin Gutawa orchestra…
Selamat menyaksikan…

7. Penutup
Bapak/Ibu yang kami hormati,
Dengan mengucap Alhamdulillahirabbil alamiin, sampailah kita di penghujung acara yang mewah pada sore hari ini, kami atas nama keluarga besar kedua mempelai mengucapkan terimakasih dan…
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Esai Bunga Roos dari Cikembang Karya: Kwee Tek Hoay

Esai
Bunga Roos dari Cikembang
Karya: Kwee Tek Hoay

Pengarang-pengarang masa lalu, sebagai contoh ialah Nio Joe Lan, Njoo Cheong Seng, dan Kho Ping Ho. Kwee Tek Hoay adalah yang paling banyak karyanya, terutama dalam bentuk novel, roman, dan drama. Dan selain itu dia juga menulis masalah-masalah filsafat, agama, dan pendidikan. Dalam novel maupun drama yang ditulisnya selalu pula dilandasi unsur-unsur spiritual, perjuangan, moral dan kemanusiaan.

Salah satu karyanya yang berjudul Bunga Roos dari Cikembang sangat menarik untuk dibaca, sebuah karya berisikan kisah cinta yang terselip kisah-kisah tragis tentang juragan keturunan asli etnis Tionghoa dengan perempuan asli pribumi. Seorang tokoh Tionghoa Ay Tjeng sangat menyayangi dan mencintai nyai-nya. Tapi sayangnya ia dipaksa keluarga untuk berumah-tangga dengan gadis sebangsanya. Dari perkawinan ini dia memperoleh seorang puteri, Lili namanya. Seorang gadis yang rupawan dan pintar. Sayang, ketika Lili akan dinikahkan dengan seorang pemuda, Bian Kun, gadis itu jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Tentu saja Bian Kun menjadi teramat sedih. Suatu hari ketika dia berziarah di makam isterinya, dia terperanjat karena bertemu dengan seorang gadis yang sangat mirip dengan Lili. Bian Kun menduga Lili hidup kembali, Padahal bukan, gadis itu bernama Rosmina, puterinya nyai Ay Tjeng yang ketika berpisah telah mengandung. Cerita memang ditutup dengan happy ending, Bian Kun nikah dengan Rosmina.

Dalam cerita Bunga Roos dari Cikembang ini terdapat hubungan antara Cina, Belanda, dan Nusantara pada masa itu. Cina dengan Belanda ketika itu statusnya setara, sedang pribumi tidak setara/tidak sederajat dengan bangsa Cina maupun Belanda. Orang-orang pribumi hanya menjadi bawahan yang tidak berharga. Dalam novel ini jejak Tionghoa dalam dunia perdagangan pun dapat digambarkan bahwa di sini Tionghoa adalah sebagai penguasa utama perdagangan/perkebunan (Liok Keng Djim), selain Belanda.

Jejak kebangsaan Tiongkok dalam pemikiran Ay Tjeng, bahwa Tionghoa Indonesia memiliki kemahsyuran, kekayaan, serta peningkatan derajat. Sedangkan jejak kebangsaan dalam pemikiran Bian Koen, ia ingin membela tanah air (Tiongkok) dalam perang saudara yang tengah berlangsung ketika itu. Bian Koen berpikir seperti itu karena ia merasa hidupnya tidak berguna lagi sepeninggal Lily, calon tunangannya.

Dalam novel ini, dominasi aliran romantik dan penggunaan bahasa Melayu dalam sastra Melayu rendah ialah cerita yang berfokus pada percintaan berlatar tradisi Tionghoa dan penggambaran keindahan alam Priangan. Peristiwa-peristiwa yang menonjol dalam cerita ini yaitu percintaan, perpisahan yang tragis, serta keindahan alamnya. Unsur nostalgia dan melankoli sangat kuat (Ay Tjeng, Marsiti, Lily, Bian Koen, Oh Pin Lo). Ketidakberdayaan manusia melawan nasib (Minah, Marsiti, Gwat Nio). Penggunaan bahasa Melayu bercampur dengan dialek, kosakata nonMelayu (sunda, betawi, dan Cina).

Seorang nyai pada saat itu seperti budak, ia harus melayani semua keinginan dan hasrat juragannya. Mungkin sudah menjadi tradisi bahwa orang-orang Tionghoa memang mempunyai nyai untuk dirinya sendiri sebelum ia menikah dengan pasangannya yang satu keturunan dan satu kebangsaan. Ay Tjeng yang memang dipaksa oleh ayahnya, Oh Pin Lo untuk menikahi Gwat Nio, gadis asli keturunan Tionghoa yang mempunyai warisan besar, dan juga salah satu gadis cantik, terpelajar, baik tingkah lakunya serta dambaan semua laki-laki merupakan peruntungan jika menikahinya. Bangsa Tionghoa mungkin masih sangat percaya tentang keberuntungan seseorang jika menikah dengan bangsanya sendiri.

Awalnya pernikahan Ay Tjeng dengan Gwat Nio sangat membuat persaan Ay Tjeng sakit, karena dalam pikiran Ay Tjeng masih ada Marsiti, nyai-nya yang sangat ia cintai. Namun lama kelamaan akhirnya Ay Tjeng dapat benar-benar mencintai isterinya. Gwat Nio mempunyai sikap dan sifat yang sama dengan Marsiti, ia perempuan yang kelakuannya baik. Dan ternyata ayah Gwat Nio dulu mempunyai nyai bernama Minah dan melahirkan seorang anak, Marsiti. Gwat Nio dan Marsiti masih saudara satu ayah.

Dari pernikahan Ay Tjeng dengan Gwat Nio lahirlah Lily. Namun usianya yang tidak lama, akhirnya Lily meninggal ketika akan ditunangkan dengan Bian Koen. Ini membuat Bian Koen sangat sedih, suatu ketika ia bertemu dengan seorang gadis yang rupanya mirip Lily, ia adalah anak Marsiti, Rosminah. Ternyata keberuntungan itu benar adanya, Lily meninggal namun ada penggantinya yaitu Rosminah. Karena Rosminah adalah anak kandung Ay Tjeng dengan nyai-nya yang pergi dulu.
Kehidupan itu memang tidak bisa ditebak,semua akan terjadi tanpa sepengetahuan kita. Hingga akhirnya Bian Koen dan Rosminah menikah dan mereka semua hidup bahagia.

Esai Mr. Prof. Muhammad Yamin, SH dan Puisi Tanah Air

Esai
Mr. Prof. Muhammad Yamin, SH dan Puisi Tanah Air
Berbicara tentang tokoh besar yang satu ini sangat menginspirasikan siapa pun yang membacanya, beliau adalah Mr. Prof. Muhammad Yamin, SH. Seorang politikus sekaligus perintis puisi modern di Indonesia. Lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, 24 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada usia 59 tahun. Ia dimakamkan di Talawi, Sawahlunto. Di zaman penjajahan, Yamin termasuk orang yang beruntung berkat keturunan dari keluarga yang cukup terpandang pada masa itu ia dapat bersekolah di AMS Yogyakarta pada 1925 dan mempelajari sejarah dan bahasa-bahasa timur seperti Melayu, Jawa dan Sansekerta. Ia melanjutkan ke sekolah hukum di Jakarta dan menyandang gelar meester in de rechten pada 1932.

Kiprahnya dalam dunia politik bukan hal yang kecil dipandang mata, beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Pada jaman pemerintahan Presiden Soekarno, Yamin hingga akhir hayatnya menjabat sebagai Ketua Dewan Perencanaan Nasional (saat ini bernama Bappenas). Dan berkali-kali pula beliau duduk sebagai menteri. Ia pun kemudian menjadi salah satu perumus teks Sumpah Pemuda (1928). Dalam dunia politik, ia bergabung bersama partainya Partindo. Namun setelah Partindo bubar, ia pun membentuk Gerindo. Menjelang proklamasi, Yamin aktif dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Dari sini jelas terlihat bahwa Yamin sebagai seorang politikus sekaligus perintis puisi modern di Indonesia mencoba berkembang dan menyumbangkan pemikirannya buat nasional Indonesia pada masa pra kemerdekaan 1945 dan negara RI setelahnya. Kita harus mengakui bahwa Yamin adalah seorang yang amat lengkap, politikus yang tak lekang oleh masa, pemikir dan pujangga yang berpengaruh pada masanya (Kompas, Sabtu 23 Agustus 2003).

Penyair yang dikenal sebagai pemula bentuk soneta dalam kesusastraan Indonesia modern ini banyak melahirkan karya seperti kumpulan sajak Tanah Airku (1922), mau pun roman sejarah Ken Arok dan Ken Dedes (1934). Sebagai ahli sejarah ia menghasilkan buku seperti Gadjah Mada (1945), Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia (1951) dan Kebudajaan Asia Afrika (1955).

Karya Yamin salah satunya yang juga sangat terkenal yaitu puisi Tanah Air, puisi yang memang sengaja Yamin tulis atas kecintaannya pada pulau sumatera ‘tanah air’ kebanggaannya, tempat dimana ia dilahirkan, serta darah(ibu)nya tertumpah. Puisi ini ditulis tahun 1922 dan saat itu yang ada dibenaknya ‘tanah air’ di sini bukanlah tanah nusantara melainkan tanah tempat asalnya, sumatera. Namun pada akhirnya ‘tanah air’ di sini pun yang ia pikirkan adalah tanah Indonesia tercinta. Mengapa pada awalnya ia menganggap ‘tanah air’ yaitu sumatera? Seperti yang kita ketahui, Indonesia merdeka pada 1945. Namun sebenarnya kata Indonesia itu sendiri sudah ada sejak tahun 1900.

Puisi Tanah air beraliran romantisme, dalam aliran ini perasaan lebih ditonjolkan. Karya-karya yang bersifat romantik seringkali berusaha membuai perasaan pembacanya. Kecenderungan menggambarkan keindahan alam, sungai, dan gunung didasarkan atas kepentingan memperindah kenyataan itu (Herman J. Waluyo. Teori dan Apresiasi Puisi. 1987. Surakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Hlm. 32). Puisi ini sangat jelas menceritakan tentang kecintaan dan kebanggaan Yamin terhadap sumatera sebagai ‘tanah air’nya. Walaupun pada masa-masa itu adalah masa penjajahan, tapi Yamin tidak melulu menulis karya tentang peperangan atau penjajahan. Menurut saya, puisi ini sangat indah karena berisi tentang seseorang yang merasakan kebanggaan atas tanah airnya. Mungkin jika kita lihat pada masa sekarang, jarang orang yang merasakan apa yang saat itu Yamin rasakan. Karena dulu Indonesia belum menyatu dan masing-masing masih menjunjung daerahnya sendiri dan mereka sama-sama mempunyai keinginan agar Indonesia semua menyatu. Dari beragam suku, budaya, dan adat istiadat.

Berikut puisi Tanah air:
Tanah Air
Pada batasan, bukit barisan
Memandang aku, ke bawah memandang;
Tampaklah hutan rimba dan ngarai;
Lagi pun sawah sungai yang permai;
Serta gerangan, lihatlah pula,
Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk, daun kelapa;
Itulah tanah, tanah airku
Sumatera namanya, tumpah darahku

Sesayup mata, hutan semata
Begunung bukit, lemah sedikit
Jauh di sana, di sebelah situ,
Dipagari gunung satu persatu
Adalah gerangan sebuah surga,
Bukannya janat bumi kedua
-Firdaus melaju di atas dunia!
Itulah tanah yang kusayangi,
Sumatera namanya, yang kujunjungi

Pada batasan, bukit barisan
Memandang ke pantai, teluk permai;
Tampaklah air, air segala
Itulah laut, samudera hindia
Tampaklah ombak, gelombang berbagai
Memecah ke pasir, lalu berderai
Ia memekik, berandai-andai
“Wahai Andalas, Pulau Sumatera, harumkan nama Selatan Sumatera”
(Jong Sumatera Th III. No. 4, 1920)

Jika kita lihat, puisi Tanah Air ini masing-masing terdiri dari 9 baris. Pada baris pertama terdapat yang dinamakan rima dalam, sedangkan jika kita lihat pada baris ketiga dan keempat terdapat yang dinamakan rima akhir. Puisi ini di awal menggambarkan tentang alam sebagaimana sesuai dengan judulnya ‘Tanah Air’ yang memang menceritakan alam tanah Sumatera yang indah. Tampak bahwa Yamin mencintai dan memuja alamnya sendiri yaitu Sumatera.

Banyak yang mengatakan bahwa sebagian besar puisi Yamin di awal puisinya menggambarkan tentang alam, dan memang terbukti dalam karyanya berjudul Tanah Air yang sedang saya bahas, di sini pun di awali dengan gambaran alam. Ia menggambarkan bagaimana keindahan sekeliling bukit barisan: hutan rimba, ngarai, sawah, dan sungai. Dan dengan bangganya ia mengakui,
Itulah tanah, tanah airku
Sumatera namanya, tumpah darahku

Apakah Yamin sejarawan Indonesia terbesar? Jawabannya, yang jelas karya Yamin telah berdampak sangat besar bagi memori bangsa Indonesia. Walaupun ia telah tiada namun karya dan jasa-jasanya selalu dapat dikenang melalui pembelajaran karya sastra terutama tentang penyair-penyair besar Indonesia.

Puisi Cat Air untuk Rizki Karya: Sapardi Djoko Damono

Puisi Cat Air untuk Rizki
Karya: Sapardi Djoko Damono

Angin berbisik kepada daun jatuh yang tersangkut kabel telepon itu,
“aku rindu, aku ingin mempermainkanmu!”
Kabel telepon memperingatkan angin yang sedang memungut daun itu
dengan jari-jarinya gemas,
“jangan berisik, mengganggu. Hujan!”
Hujan meludah di ujung gang lalu menatap angin dengan tajam, hardiknya,
“lepaskan daun itu!”

Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

• Biografi Penulis
Andre Hardjana dalam majalah Basis menyatakan bahwa Sapardi Djoko Damono adalah penyair terpenting kedua tahun 1950-an sesudah Rendra. Sapardi adalah penyair yang produktif dan setia akan kepenyairannya. Jika tokoh-tokoh lain hanya berpuisi selama satu decade, Sapardi berpuisi selama lebih dari tiga decade, sejak tahun 1950-an hingga tahun 80-an masih aktif berpuisi. Sapardi juga merupakan salah satu contoh sastrawan yang sekaligus ahli sastra dan juga penelaah sastra, di samping beberapa gelintir tokoh yang lain.
Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1940. Setelah menyelesaikan pendidikannya pada Jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM, ia pernah mendapat beasiswa studi di Universitas Hawaii (Honolulu, 1970-1971), dan sejak 1975 menjadi dosen Fakultas Sastra Universitas Indonesia hingga saat ini.
Pernah menjadi redaktur majalah “Basis” (1969-1975), sejak tahun 1973 menjadi redaktur majalah “Horison” merangkap sebagai direktur pelaksana Yayasan Indonesia. Tahun 1976 ia mengikuti Festival Penyair Internasional di Rotterdam Nederland. Tahun 1978 ia mengikuti Festival Seni di Adelaide, Australia.
• Analisis Puisi Cat Air Untuk Rizki
Dalam Puisi Cat Air Untuk Rizki karya Sapardi Djoko Damono ini semua hampir berisi majas personifikasi, “angin berbisik pada daun”, “angin yang sedang memungut daun itu dengan jari-jarinya gemas”, “hujan meludah di ujung gang lalu menatap angin dengan tajam”. Seluruh isi puisi ini digambarkan adanya majas personifikasi, di mana yang sebenarnya tidak hidup dihidupkan seolah-olah layaknya manusia. Ketika pertama kali membacanya, kita tidak langsung memahami apa isi puisi tersebut. Karena hamper seluruhnya berisikan majas personifikasi. Daya imajinya penulis sangat tinggi, ia mampu melukiskan puisi seolah-olah bagaikan makhluk hidup (dapat ‘berbisik’, ‘mengatakan rindu’, ‘memungut’, dan ‘meludah’).
“Aku rindu, aku ingin mempermainkanmu” kata ‘Aku’ terulang kembali setelah tanda koma (,) diikuti dengan kata abstrak (rindu, dan ingin). Puisi ini memiliki kekuatan emosi yang kuat “hujan meludah di ujung gang lalu menatap angin dengan tajam”. Ketika membaca kalimat ini jelas pembaca dapat merasakan bagaimana ketika itu hujan marah pada angin. Sapardi menampilkan kekhasannya, karena puisi-puisinya tidak dengan mudah begitu saja langsung dipahami dan dimengerti. Sapardi dikenal sebagai tokoh imajis dengan puisi-puisi naratifnya yang pendek-pendek. Bagi kaum imajis kata-kata dan kalimat yang diungkapkan harus mampu menciptakan imaji visual dan auditif bagi pembacanya. Kata-katanya yang sangat ekonomis, tidak berlebihan. Bahasanya pun bahasa sehari-hari namun dengan ritme yang baru.
Puisi ini terasa lebih konkret jika kita menghayati melalui penglihatan dan pendengaran serta cita rasa. Kata-kata yang diungkapkan dalam tiap barisnya mengandung unsur-unsur imajis, di mana kita sebagai pembaca dapat merasakan secara perlahan-lahan. Pada baris pertama “Angin berbisik kepada daun jatuh yang tersangkut kabel telepon itu, “aku rindu, aku ingin mempermainkanmu!”, jika kita menghayati seolah-olah mendengarkan sesuatu (imaji pendengaran/auditif). “Aku rindu, aku ingin mempermainkanmu” (imaji auditif). “Angin yang sedang memungut daun itu dengan jari-jarinya gemas” (imaji visual). “jangan berisik, mengganggu” (imaji auditif). “hujan meludah di ujung gang lalu menatap angin dengan tajam” (imaji visual).
Keseluruhan isi puisi ini menggugah pembacanya timbulkan imaji dalam dirinya, sehingga secara tidak langsung pembaca menggunakan mata hati untuk melihat benda-benda, dengan telinga hati mendengar bunyi atau suara-suara, dan dengan perasaan hati kita menyentuh bendanya. Dalam puisi ini juga penulis menggunakan bahasa figuratif, di mana secara tidak langsung mengungkapkan makna. Contoh penggunaan makna lambang (angin, daun, kabel telepon, dan hujan. Ini merupakan lambang benda. Bahasa figuratif ini digunakan agar menghasilkan kesenangan imajinatif. Pembaca bebas berimajinasi tentang makna apa dalam penulis ini.

Cinta Karya: Abdul Hadi W.M.

Cinta
Karya: Abdul Hadi W.M.
Cinta serupa dengan laut
Selalu ia terikat pada arus
Setiap kali ombaknya bertarung
Seperti tutur kata dalam hatimu
Sebelum mendapat bibir yang mengucapkannya

Angin kencang datang dari jiwa
Air berpusar dan gelombang naik
Memukul hati kita yang telanjang
Dan menyelimutinya dengan kegelapan

Sebab keinginan begitu kuat
Untuk menangkap cahaya
Maka kesunyian pun pecah
Dan yang tersembunyi menjelma
Kau di sampingku
Aku di sampingmu
Kata-kata adalah jembatan
Waktu adalah jembatan
Tapi yang mempertemukan
Adalah kalbu yang saling memandang

(Hadi, Abdul. 2002. Pembawa Matahari. Jogjakarta: Bentang.)

 Analisis Puisi Cinta, karya Abdul Hadi W.M:
Puisi karya Abdul hadi W.M. yang berjudul Cinta ini terdiri dari empat bait, bait pertama terdiri atas lima baris, bait kedua dan ketiga terdiri atas empat baris, bait terakhir terdiri atas enam baris. Baris pertama didominasi oleh bunyi vokal a, dua kata pertama yaitu kata ‘cinta’ dan ‘serupa’. ‘Cinta serupa dengan laut’ mengandung majas simile. Selanjutnya, pada baris kedua masih didominasi oleh bunyi vokal a, lalu baris ketiga pun masih didominasi oleh bunyi vokal a. Jika kita perhatikan, pada bait pertama ini empat baris terakhir terdapat aliterasi yang di awali dengan bunyi konsonan s diikuti vokal e, ‘selalu’, ‘setiap’, ‘seperti’, dan ‘sebelum’. Kelima kata-kata terakhir pada setiap baris didominasi vokal u, ‘laut’, ‘arus’, ‘bertarung’, ‘hatimu’, dan ‘mengucapkannya’. Pada baris ketiga terdapat klausa ‘ombaknya bertarung’ mengandung majas personifikasi.
Bait kedua terdiri atas empat baris, lagi-lagi seluruh baris didominasi oleh bunyi vokal a. Terlihat pada baris pertama ‘Angin kencang datang dari jiwa’. Pada baris pertama di dalam bait kedua menggunakan kata abstrak ‘jiwa’. Di sini juga terasa adanya imaji visual, contoh lain pada baris kedua bait kedua ‘ Air berpusar dan gelombang naik’. Majas personifikasi pun terasa pada tiap barisnya, penulis mengungkapkan benda-benda yang bukan manusia dijadikannya seolah-olah hidup layaknya makhluk hidup.
Pada bait ketiga juga kita temui kata abstrak ‘keinginan’ di baris pertama. Berbeda dengan bait pertama dan bait kedua, pada bait ketiga ini tidak ada yang mendominasi bunyi oleh huruf vokal maupun konsonan. Bait terakhir, yaitu bait keempat terdiri dari enam baris. Baris pertama dan kedua ‘kau’ dan ‘aku’ diakhiri vokal yang sama, yaitu vokal u. Dan kedua kata ini terdiri dari tiga huruf. Selanjutnya, kata depan sama-sama menggunakan ‘di’ dan diikuti kata ‘sampingku’ dan ‘sampingmu’. Terasa imaji visual terlihat jelas di baris kedua ini. Baris ketiga dan keempat, dua kata terakhir menggunakan kata-kata yang sama ‘ kata-kata adalah jembatan’ dan ‘waktu adalah jembatan’.
Pusi ini termasuk aliran romantik, karena di dalamnya menggambarkan kenyataan hidup dengan penuh keindahan. Terasa puisi ini menonjolkan sisi perasaan pembacanya, pembaca dibuai masuk ke dalam cerita tentang cinta. Kecenderungan menggambarkan keindahan sangat jelas ketika kita membaca baris pertama dalam bait pertama ‘cinta serupa dengan laut’, di sini sangat jelas bagaimana penulis memilih kata yang mendasarkan atas kepentingan memperindah kenyataan itu.
Penggunaan pengimajian pun terlihat dalam puisi ini, pada baris kedua di bait kedua ‘air berpusar dan gelombang naik’ di sini terasa imaji visual, karena penulis melukiskan penglihatan agar dirasakan pembacanya. Selanjutnya, pada bait ketiga seluruhnya dapat dirasakan imaji taktil, di mana pembaca seolah-olah merasakan sentuhan perasaan.
Sebab keinginan begitu kuat
Untuk menangkap cahaya
Maka kesunyian pun pecah
Dan yang tersembunyimenjelma
Penggunaan imaji visual dapat kita rasakan pada bait keempat di dua baris pertama ‘kau di sampingku’ dan ‘aku di sampingmu’. Kemudian, imaji taktil terlihat di baris terakhir ‘kalbu yang saling memandang’.
Penulis juga menggunakan pelambangan, cinta dilambangkan dengan hati dan kalbu. Penulis merasa belum cukup jika hanya menggunakan kata-kata dari kehidupan sehari-hari untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan kepada pembaca. Penulis merasa dengan simbol-simbol ini makna dalam puisi akan lebih hidup, lebih jelas, dan lebih mudah dibayangkan oleh pembaca. ‘Kegelapan’ adalah lambing suasana, gelap berarti gelisah. Kegelisahan menanti cinta. Penulis menggunakan lambing suasana untuk mewakili satu suasana atau peristiwa lainnya. Kata ‘jembatan’ digunakan penulis sebagai lambing benda, karena jembatan berarti sebagai perantara agar sampai pada tempat yang kita inginkan.

Analisis Cerpen ‘Kematian Bapak’ karya Shois Anwar

 Analisis Cerpen ‘Kematian Bapak’ karya Shois Anwar:
Cerpen dengan judul ‘Kematian Bapak’ karya Shois Anwar ini sangat sistematis dalam mendeskripsikan jalan ceritanya. Seluruh paragraf dalam cerpen ini menggunakan paragraf deskripsi, di mana dalam tiap penceritaanya dapat dirasakan pembaca. Bahasa yang digunakan pun dapat langsung dimengerti dan mudah untuk dipahami. Majas hiperbola terlihat dalam kalimat berikut, ‘Seperangkat kejadian yang terus mendidih di kepala itu tentu saja bukan peristiwa manis’. Pengimajian visual juga terasa dalam tiap jalan ceritanya, penggambaran visual tentang kematian seseorang, di sini penulis melukiskan imaji penglihatan. Berikut cuplikannya,
Dengan mata yang masih sembab karena habis menangis saya langsung menuju ke ruang depan tempat jenazah dibaringkan. Kedua kakak saya, yang satunya kakak ipar, ternyata sudah siap di dekat jenazah bapak. Sehabis membaca basmallah bersama-sama, kami lantas mengangkat jenazah itu. Saya berada di tengah karena memang yang paling pendek di antara kedua kakak saya itu.
Secara bergantian orang-orang menyiram tubuh bapak dengan air kembang bercampur daun kelor. Di antara kedua kakak saya itulah saya juga turut memangku jenazah bapak pada baian tengah. Alangkah keras tubuh bapak, sekujur tubuhnya juga terasa kaku. Inilah saat-saat terakhir saya menyentuh bapak.
‘Kedua orang inilah sama-sama kuat menyedot dan menguras perasaan saya. Saya ingin membelah jadi dua’ kalimat ini mengandung majas hiperbola, yaitu kiasan yang berlebih-lebihan. Penulis merasa perlu melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu agar mendapatkan perhatian dari pembaca.
Selanjutnya, penulis menggunakan pelambangan, selain kiasan yang digunakan penulis dalam penulisan karya-karyanya ia pun menggunakan simbol-simbol untuk memperjelas suasana agar lebih mengena di hati pembacanya. Simbol warna salah dalam kalimat ‘jenazah bapak telah dimasukkan dalam keranda bertutupkan kain hijau’, warna mempunyai karakteristik watak tertentu, untuk mengungkapkan perasaan penulis.
Lambang benda dilukiskan penulis sebagaimana jalan cerita dalam cerpen ini, yaitu lambang kematian atau kesedihan yang mendalam ‘daun pandan wangi’, ‘kembang kenanga’, ‘gading’, dan ‘melati’. Keempat benda ini berkaitan dengan kematian, imaji taktil terasa dan pembaca ketika membaca cerpen ini dapat merasakan bagaimana proses pemakaman kematian itu akan diproses. Dengan kata lain, penulis menciptakan suasana duka dengan sempurna.
Imaji visual terasa kembali dalam penggalan kalimat, ‘Jenazah diberangkatkan ke kubur. Jalanan dipenuhi para pelayat yang berduyun-duyun’ sebagai pembaca tentu kita dapat seolah-olah merasakan ada di tempat tersebut dan dengan indera penglihatan kita dapat merasakan bagaimana banyak orang yang mengantarkan jenazah bapak. ‘Ayat-ayat Quran’, ‘Al Fatihah’, ‘Al Falaq’, dan ‘An Naas’ termasuk simbol benda. Ayat-ayat ini adalah bagian dari seorang muslim, bacaan-bacaan yang biasa dibacakan ketika mengantarkan jenazah. ‘Garis-garis di kening, bentuk bibir, sorot mata, bentuk hidung, dan seluruh nuansa wajah saya adalah bapak adanya’ jelas pelambangan benda yang diciptakan penulis terlihat di sini. Simbol benda digunakan untuk mempertegas yang ingin dsampaikan penulis. Kata ‘kumis’ dipakai penulis untuk melambangkan seorang laki-laki. Nuansa simbol suasana juga terlihat pada kalimat ‘kadang-kadang saya mencoba mempermainkan wajah di cermin: tersenyum, murung, menganga, mengerutkan kening, dan membelalak’.
Aspek yang digunakan penulis dalam menulis cerpen ini adalah aspek ekspresif, karena dalam penyampaiannya penulis benar-benar menyampaikannya dengan sangat ekspresif dan jelas serta mudah ditangkap oleh pembaca.